🐕 Perumahan Dan Tata Laksana Rumah Tangga
Pemasyarakatandan pemanfaatan TTG (Teknologi Tepat Guna) dalam rumahtangga, sarana dan prasarana perumahan serta hemat energi dan mencegah pemborosan. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang tata laksana rumah tangga dalam mengharmoniskan dan membahagiakan kehidupan keluarga.
Penyiapantenaga tata laksana rumah tangga dengan membagi bidang-bidang kerja tertentu melalui kursus inilah sebagai langkah awal untuk merubah image masyarakat. Pengertian dan istilah yang ada dalam bidang TLRT ini diantaranya adalah : 1. Tata laksana rumah tangga adalah sebuah profesi yang bersifat jasa pada sektor domestik yang berfungsi
Ilustrasi kompleks perumahan (Dok. Kementerian PUPR) Jakarta, InfoPublik - Kekurangan perumahan atau backlog masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Dalam catatan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, backlog perumahan di Tanah Air masih tinggi, yakni 12,75 juta. "Backlog 12,75 juta, itu artinya yang antre membutuhkan rumah apalagi Indonesia demografinya masih relatif mudah
menanganiPerumahan dan tata laksana rumah tangga. Dijelaskan bahwa perumahan berfungsi sebagai tempat berteduh dan berlindung serta dapat memberikan rasa hidup tenteram, aman dan bahagia. Oleh karenanya harus selalu diusahakan perumahan yang memenuhi kesehatan, teratur lingkungan dan tata laksananya untuk meningkatkan mutu hidup.
TIMPENGGERAK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (TP PKK) KALURAHAN SENDANGSARI KAPANEWON MINGGIR . MASA BHAKTI TAHUN 2021-2026 Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga) Ketua: Sri Lestari. Wakil Ketua: Wauziah. Sekretaris: Ismiyatun. Anggota: 1. Fitri Setiyowati, A.Md . 2. Evi Ariyani . 3. Sriwijayati . 4. Boirah . Kelompok
Bina Lingkungan : Antar rumah tangga dapat menciptakan lingkungan yang sehat ~ Bina usaha : Warga berusaha guna mendapatkan dana-dana memperbaiki rumah dan lingkungan Diposting oleh
Perumahandan Tata Laksana Rumah Tangga Terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera lahir dan batin . Misi Tim Penggerak PKK : Meningkatkan pembentukan karakter keluarga melalui penghayatan, pengamalan pancasila, kegotong royongan serta kesetaraan dan keadilan
Perumahandan Tata Laksana Rumahtangga Menumbuh kembangkan kembali program Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa Terpadu (P2LDT) melalui pemugaran rumah layak huni terutama keluarga miskin dan pengungsi dengan azas Tri Bina (bina usaha, bina manusia dan bina lingkungan), gotong royong serta mengupayakan bantuan dari instansi/dinas terkait, bank, swasta dan masyarakat.
perumahandan tata laksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, perencanaan sehat. Kegiatan PKK merupakan bagian dari pembangunan nasional yang terus menerus selaras dengan dinamika pembangunan. Kegiatan PKK di daerah merupakan bagian integral dari kegiatan
M0rE. Menikah, berkeluarga dan dapat hidup dengan bahagia serta sejahtera merupakan dambaan setiap orang. Kehidupan keluarga seseorang akan jauh berbeda pada sebelum pernikahan dan memasuki masa pernikahan. Jika sebelumnya individu hanya berstatus sebagai anak dari sebuah keluarga dan memiliki peran, status, kewajiban, haknya sebatas anak namun tidak ketika individu tersebut telah memasuki masa pernikahan. Apakah berperan sebagai isteri yang memiliki tugas sebagai pengelola rumah tangga, mengurus anak, mengatur nafkah yang diberikan suami atau peran suami yang memiliki tugas sebagai kepala rumah tangga pencari nafkah dan pelindung keluarga yang mana masing-masing memiliki tugas, hak dan kewajibannya untuk mencapai tujuan bersama yaitu, kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Keluarga merupakan lembaga sosial terkecil dalam masyarakat, yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan meliputi anggota keluarga lainnya. Setiap keluarga dalam pelaksanaannya menginginkan kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera baik secara materiil maupun non materiil. Kehidupan keluarga bahagia dan sejahtera merupakan pencapaian yang harus diupayakan bersama oleh masing-masing anggota keluarga. Dalam hal ini adalah adanya keberfungsiaan peran, status dalam menjalankan urusan kerumahtanggaan. Salah satu upaya untuk mencapai kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera tersebut adalah dengan adanya pengaturan dan pengelolaan rumah tangga yang baik atau tatalaksana rumah tangga. Tatalaksana rumah tangga merupakan proses pengelolaan yang memberikan petunjuk tentang cara-cara pengendalian dan penyelesaian segala macam pekerjaan rumah tangga sehari-hari yang didasarkan pada fungsi, hak dan kewajiban setiap individu sebagai anggota keluarga. Dewasa ini, pada realitanya banyak keluarga yang tak mengetahui bahwa peran, status dan tugas setiap anggota dalam tatalaksana rumah tangga merupakan hal penting yang harus diupayakan bersama-sama. Banyak keluarga yang beranggapan bahwa, tugas-tugas kerumahtanggan hakekatnya adalah milik seutuhnya seorang isteri atau ibu dan dilimpahkan hanya pada satu pihak saja. Bila hal tersebut terus dibiarkan maka, tujuan kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera tidak akan tercapai, karena hanya dibebankan pada pihak-pihak tertentu. Tugas-tugas kerumahtanggaan yang sifatnya domestik seperti pengelolaan waktu, pembagian tugas-tugas rumah tangga, mencuci, membersihkan halaman dan lainnya yang tak lain merupakan upaya-upaya dalam pengaturan yang memberikan suatu petunjuk dalam melakukan pekerjaan rumah dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mewujudkan kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh As as Setiawati K bahwa tatalaksana rumah tangga merupakan suatu ilmu pengetahuan yang memberikan petunjuk tentang cara-cara pengendalian dan penyelesaian segala macam pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Seiring dengan berjalannya waktu petunjuk, pedoman dalam tatalaksana banyak dijumpai dengan hadirnya buku-buku penunjang dan cepatnya akses sumber dari media cetak maupun elektronik yang ditulis dalam bentuk karya ilmiah atau artikel-artikel. Salah satu diantaranya adalah artikel yang berjudul “Suami Dominan Isterti Tak Berperan”. Dari bahasannya artikel ini mencoba menyuguhkan ulasan permasalahan yang selama ini secara tidak disadari dan dianggap sepele yakni perilaku suami yang terlalu mendominasi dalam tugas-tugas kerumahtanggan. Disertai dengan adanya contoh, ungkapan kasus seperti istri yang merasa tak memiliki peranan, kerap terjadi karena suami tidak menganggap kehadiran istrinya dengan harapan ingin memanjakan dan memudahkan pasangan. Sehingga, banyak peran yang seharusnya dibagi, tapi semuanya ditangani atau sebagian besar dipegang suami. Tak hanya itu, selain pengungkapan permasalahan yang dikemas dengan contoh, pada artikel ini pun disertai dengan adanya alternatif solusi yang dapat dilakukan seperti menjalin komunikasi yang baik dan posisi seimbang antara suami dan isteri. Hadirnya artikel ini dapat memberikan pencerahan positif terhadap pemasalahan-permasalahan tugas kerumahtanggaan yang selama ini kalangan masyarakat yang menilai sulit dan tak mudah dijalani. Namun pokok permasalahan yang dibahas hanya terpaku pada persoalan dari subjektif isteri sebagai pihak yang dirugikan tanpa mengindahkan lebih dalam dari subjektif suami, latarbelakang, faktor, penyebab terjadinya dominasi tugas kerumahtanggaan tersebut. Mungkin saja dominasi peran dan tugas tersebut terjadi dikarenakan sikap isteri dalam menjalankan tugas dan peranannya kurang maksimal suami harus turun tangan dalam membantu pengelolaan tersebut. Peran serta tugas masing-masing pihak pun tidak dijelaskan secara gamblang meski penulis telah menuliskan beberapa peran dan tugas dari isteri-suami. Dalam kehidupan keluarga, salah satu usaha mencapai kehidupan keluarga yang bahagia dan sejahtera dilakukan melalui pengurusan rumahtangga yang baik. Sebagaimana diungkapakan oleh Atikah, siti. 1976 bahwa untuk mencapai hubungan baik diantara anggota keluarga, diperlukan adanya pengaturan sikap dan tingkah laku tersebut diperlukan suatu kegiatan pengelolaan yang didasarkan pada peran, tugas dari setiap masing-masing anggota keluarga. Kaitannya dalam hal ini, diperlukkannya keberfungsiaan kembali tugas, peran dari isteri dan pelurusan tugas dari peran suami untuk menghindari dari dominasi oleh satu pihak pada pihak lainnya. Tak hanya itu kepekaan terhadap perannya dan waspada pada dominasi sikap masing-masing pihak yang dapat membuat tidak nyaman perlu diwaspadai. Perlunya melihat dari sudut pandang isteri dan membicarakan apa yang sebenarnya dia perlukan agar dapat memahami permasalahan yang dihadapi akan sangat vital. Keterbukaan menjadi kunci pula bagi keduanya agar terjalin peran mutual dalam menjalankan bahtera rumah tangga yang diharapkan. Dengan demikian masing-masing pihak perlu memiliki kesadaran untuk turut andil dalam penyelesaian berbagai urusan domestik rumah tangga. Terlebih jika sudah memiliki anak atau suami istri sama-sama bekerja di luar rumah, pembagian tugas mutlak diperlukan agar semua persoalan dapat ditangani dengan baik dan masing-masing pihak tidak merasa memiliki beban yang lebih berat dibandingkan pihak lain. Kepustakaan Atikah, siti. 1976. Rumah Dan Tatalaksana Rumahtangga. Jakarta Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Setiawati, As as dkk. 2011. Modul Perkuliahan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Bandung Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, FPTK UPI.
perumahan dan tata laksana rumah tangga