๐ŸŽฟ Festival Sastra Internasional Gunung Bintan

Bacapuisi di Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2019 di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Sumber video: Kacamata Gober.Judul Puisi: Berayah ke R DalamSeminar Sastra: Pantun Sebagai Akar Puisi Modern Nusantara sempena Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2019, DR Muhammad Saleeh Rahamad dari Universitas Malaya, Malaysia membuat aturan yang rigid: pantun harus membangun metafora dari alam karena sifatnya yang kekal. FestivalSastra Internasional Gunung Bintan tahun 2019 kembali digelar di Provinsi Kepulauan Riau, diikuti tiga negara serumpun yakni Indonesia, Malaysia, dan ANTARA News kepri kesra PenyairYang puisinya dimuat akan diundang pada Acara Festival Sastra Internasional Gunung Bintan yang direncanakan diadakan di kaki gunung Bintan, di kabupaten Bintan, kepulauan Riau tanggaL 29 dan 30 November 2018. 9. Penyair yang puisinya dimuat namun tidak bisa datang, akan dkirimkan 3 eks buku antologi bersama tersebut. FestivalSastra Internasional Gunung Bintan diselenggarakan untuk memperkuat posisi Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu. (Foto: Instagram/rumahsunting) Festival yang digelar di Provinsi Kepulauan Riau ini diikuti tiga negara serumpun pada 2019 yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Festival tersebut diselenggarakan untuk memperkuat posisi Kepri lzJVoMQ. โ€“ Festival Sastra Internasional Gunung Bintan FSIGB 2020 dipastikan tetap berjalan sesuai rencana. Forum sastra yang sejak 2018 berlangsung tiap tahun tersebut rencananya diselenggarakan pada 24-27 September 2020 mendatang di Tanjungpinang, Bintan, Kepulauan Riau. FSIGB 2020 mengambil tema Tamaddun Melayu dan Tradisi Kesusasteraan. Rida K. Liamsi yang menjadi penggerak festival sastra tahunan itu menyebut rangkaian kegiatan menuju FSIB 2020 saat ini telah berjalan. โ€œPara penyair tengah mengumpulkan puisi-puisinya yang akan terangkum dalam antologi Jazirah Empat dan Jazirah Lima,โ€ katanya. Antologi Jazirah Empat memaktub puisi-puisi dari para penyair yang terlibat dalam FSIGB 2019, sedangkan Jazirah Lima berisi karya para penyair peserta FSIGB edisi tahun ini. Selain dua antologi tersebut, diterbitkan pula Jazirah Enam yang memuat puisi-puisi khusus penyair dari Kepulauan Riau. Tiga antologi tersebut masing-masing memiliki tema yang menjadi rujukan para penyair di dalamnya mencipta puisi. Jazirah Empat bertema Kembara Padang Lamun dan Air Mata Rindu. Lalu, Jazirah Lima bertema Angin, Laut dan Gemuruh Rindu, sedangkan Jazirah Enam mengambil tema Kepri Jantung Tanah Melayu. Tiga buku antologi itu akan diluncurkan saat penyelenggaraan FSIGB 2020. Selain peluncuran antologi, FSIGB 2020 memiliki sejumlah agenda menarik untuk diikuti. Ada pembacaan puisi di beberapa lokasi berbeda di sekitar Tanjungpinang, seminar sastra, hingga ziarah budaya mengenang perjuangan Sultan Mahmud I, hingga parade kuliner berisi macam-macam rasa khas Tanjungpinang. Penyair dari Indonesia dan negara-negara serumpun dipastikan ikut hadir dalam forum ini. FSIGB 2020 ditaja oleh Yayasan Jembia Emas yang berisi para penyair seperti Rida K. Liamsi dan Husnizar Hood. Festival tersebut juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat. Dewan Kesenian Kepri juga turut memberikan dukungannya bagi festival ini. tir Terkini Oktober Minggu, 28 Mei 2023 0730 WIB Salah satu festival sastra di Indonesia dianggap sebagai yang terbesaar di Asia Tenggara. Foto Instagram/borobudurwriters ADA banyak acara festival yang mempromosikan karya-karya sastra, tapi tidak semua berhasil menghadirkan sastrawan tingkat internasional dan membuka diskusi global. Berikut beberapa festival sastra internasional yang berlangsung di berbagai wilayah Nusantara, dari Barat hingga Timur Indonesia. Dari kelima festival di bawah ini, mana yang pernah kamu datangi? Ubud Writers & Readers Festival UWRF Biasanya Ubud Writers & Readers Festival diselenggarakan setiap bulan Oktober dan berlangsung selama lima hari. Foto Instagram/ubudwritersfest Festival yang kini dikenal sebagai salah satu festival sastra terbesar di Asia Tenggara ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2004. Festival berskala internasional yang merayakan pemikiran, ide, serta isu-isu global tersebut merupakan proyek tahunan utama dari yayasan nirlaba Mudra Swari Saraswati yang didirikan Janet DeNeefe Co-founder sebagai bentuk pemulihan setelah tragedi bom Bali 12 Oktober 2002. Biasanya Ubud Writers & Readers Festival diselenggarakan setiap Oktober dan berlangsung selama lima hari dan diisi dengan ratusan program acara seperti panel-panel diskusi, pelatihan, peluncuran buku, acara istimewa, pertunjukan musik, pemutaran film, pameran seni, dan banyak lagi. Pada 2020, UWRF ditunda akibat pandemi dan baru berlangsung pada Oktober 2021. Untuk tahun ini, festival yang memasuki tahun ke-19 tersebut akan berlangsung pada 27-30 Oktober 2022. Baca juga Mengenal Karya-karya Sastra Populer di Indonesia Festival Sastra Internasional Gunung Bintan FSIGB Festival Sastra Internasional Gunung Bintan diselenggarakan untuk memperkuat posisi Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu. Foto Instagram/rumahsunting Festival yang digelar di Provinsi Kepulauan Riau ini diikuti tiga negara serumpun pada 2019 yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Festival tersebut diselenggarakan untuk memperkuat posisi Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu. Festival yang telah berlangsung sejak 2018 ini diselenggarakan oleh Yayasan Jembia Emas bekerjasama dengan Dewan Kesenian Kepri, Dinas Kebudayaan Kepri, Dinas Budpar Kota Tanjungpinang, Dinas Budpar Bintan, dan Dinas Kebudayaan Lingga. Kegiatan yang akan dilaksanakan biasanya berupa penerbitan antologi puisi bersama, seminar sastra, baca puisi, dan ziarah budaya menelusuri jejak sejarah. Jakarta International Literary Festival JILF JILF diselenggarakan di Jakarta ini berupaya menghadirkan dan mempertemukan karya-karya terbaik sastra kontemporer seluruh dunia. Foto Instagram/jilfindo Festival yang diselenggarakan di Jakarta ini berupaya menghadirkan dan mempertemukan karya-karya terbaik sastra kontemporer dari seluruh dunia. Pada penyelenggaraannya yang pertama pada 2019, festival yang dikuratori Yusi bersama Novelis Eka Kurniawan dan Jurnalis Isyana Artharini ini, menghadirkan hadir 55 penulis, 26 penerbit, dan 21 komunitas sastra dari Afrika Selatan, Botswana, Filipina, India, Indonesia, Inggris, Jerman, Malaysia, Mauritius, Palestina, Singapura, Siprus, Somalia, Thailand, dan Turki. Festival tersebut mengambil tempat di area kompleks TIM itu berlangsung selama lima hari pada 20-24 Agustus 2019. Selama lima hari, para penggemar sastra di Jakarta bisa bertemu langsung dengan penulis dari berbagai negara dan menghadiri simposium, bincang sastra dan malam pembacaan karya. Penggemar sastra di Jakarta pun dimanjakan dengan bazar buku dari JILF dan Patjar Merah serta pameran Bacaan Liar Era Kolonial. Pameran itu menghidupkan kembali karya-karya sastra peranakan, buku saduran dan hiburan yang menggunakan bahasa Melayu Pasar yang dinilai 'tidak layak' dianggap sebagai Sastra Indonesia. Baca juga Membaca dan Menulis Karya Sastra Banyak Manfaatnya Makassar International Writers Festival MIWF MIWF meraih penghargaan International Excellence Award sebagai festival sastra terbaik 2020 dari London Book Fair. Foto makassarwriters MIWF adalah festival penulis yang diselenggarakan oleh Rumata Artspace sejak 2011. MIWF meraih penghargaan International Excellence Award sebagai festival sastra terbaik 2020 dari London Book Fair. MIWF adalah festival penulis internasional pertama dan satu-satunya di Indonesia Timur, yang dikerjakan secara independen, menjunjung HAM, bersifat anti-korupsi, inklusif, dijalankan sebagai kegiatan nir-sampah zero waste sejak 2019 dan mendeklarasikan diri sebagai festival yang menentang all-male panel forum dengan pembicara yang semuanya laki-laki sejak Maret 2020. MIWF berawal dari sebuah acara kecil yang diadakan pada 2011, tapi memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat, tidak hanya di ranah sastra penulis, pembaca, penerbit, kritikus, tetapi juga bagi masyarakat lokal, Makassar, Sulawesi Selatan, dan Timur Indonesia. Meningkatnya jumlah perpustakaan komunitas, meningkatnya minat pada buku dan acara mendongeng serta kesempatan tak terbatas untuk berkolaborasi dengan penulis dan seniman lokal, nasional, dan internasional merupakan inti dan tujuan dari festival tersebut. Di 2017, bahkan ada sekitar peserta yang terlibat, sebuah rekor dan pencapaian tersendiri untuk kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga independen. Borobudur Writers & Cultural Festival BWCF Borobudur Writers & Cultural Festival menghadirkan tokoh lintas disiplin, dari novelis, penyair, filolog, antropolog, dll. Foto Instagram/borobudurwriters Festival tahunan ini mulai diselenggarakan pada 2012. Sejak 2017, BWCF diselenggarakan oleh BWCF Societ dengan pendiri dan Steering Committee meliputi Mudji Sutrisno, Seno Joko Suyono dan Imam Muhtarom dan menjadikannya sebagai wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Tiap tahunnya, BWCF berusaha menyajikan tema utama terpilih yang dianggap mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara. Perhatian utama BWCF memang adalah menggali dan memaknakan kembali berbagai khazanah literasi dan kebudayaan nusantara untuk menemukan relevansi aktualnya bagi masa kini dan masa depan Indonesia. Penyelenggaran BWCF berusaha menghadirkan tokoh lintas disiplin, dari novelis, penyair, filolog, antropolog, arkeolog, sejarawan, mahasiswa, wartawan, sampai masyarakat umum. Berbagai acara digelar antara lain seminar, pemutaran film, peluncuran buku, pementasan seni, seminar tentang sejarah Nusantara, serta pelatihan. Salah satu yang khas dari penyelenggaraan BWCF adalah di tiap penghujung festival akan diberikan penghargaan Sang Hyang Kamahayanikan Award bagi para penulis, sejarawan, budayawan yang dianggap berdedikasi melakukan penelitian, kajian atau aktivitas yang menarik untuk menghidupkan tema penting tertentu dalam sejarah Nusantara. aru Baca juga Sastra Siber, Bentuk Baru Kesastraan? OLEH RIDA K. LIAMSI Dear All, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat, ya. Tetap jaga kesehatan, dan taati protokol kesehatan. Festival Sastera Internasional Gunung Bintan FSIGB 2022 segera akan tiba. Inilah pemberitahuan yang pertama. Pengumuman yang lain akan segera menyusul. Salam puisi bertubi tubi.*** Festival Sastera Internasional Gunung Bintan FSIGB 2022 Yayasan Jembia Emas bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Kepri, dengan dukungan berbagai pihak lainnya, kembali akan menyelenggarakan event sastra tahunan, Festival Sastera Internasional Gunung Bintan FSIGB. Festival literasi yang sudah mulai diadakan sejak tahun 2018 ini, akan diselenggarakan dari tanggal 24 sampai 26 September 2022, sebagai bahagian dari Perayaan Hari Hari Jadi Provinsi Kepulauan Riau ke-20 24 September 2002-2022. FSIGB kali ini masih akan diselenggarakan dalam suasana pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan akan diisi dengan kegiatan antara lain 1. Penerbitan 3 buku antologi puisi bersama Jazirah Sebelas, Jazirah Dua Belas, Jazirah Tiga Belas rincian teknis kegiatan ini akan diumumkan tersendiri, dan buku antologi tersebut akan diluncurkan pada malam pembukaan FSIGB 2022, tanggal 24 September 2022 di Tanjungpinang bersama dengan peluncuran 5 buah buku sejarah tentang Kepulauan Penyerahan Anugerah Budaya Jembia Emas 2022 yang akan diserahkan pada malam pembukaan FSIGB Seminar Internasional Sastera dengan tema Dunia Melayu dan Tradisi Keberaksaraan, yang diadakan secara daring dan luring dengan sejumlah pembicara budayawan /sastrawan Pekan baca puisi oleh para penyair undangan dan peserta FSIGB 2022, baik secara daring maupun luring yang berlangsung selama sepekan 24 sampai 30 september 2022 di beberapa tempat di Tanjungpinang dan juga disiarkan melalui channel FSIGB 2022 di Peluncuran bersama 100 buku puisi para penyair peserta FSIGB 2022 di Pulau Pengujan, bersamaan dengan event ziarah budaya peserta ke tempat Pujangga Besar Melayu dan Pahlawan Nasional Indonesia, Allahyarham Raja Ali Haji, menulis karya karya Semalam di Negeri Lingga, yaitu pesta budaya dan kuliner khas Melayu Kabupaten Lingga, pada malam penutupan tanggal 26 September Dan kegiatan lain sebagai bagian dari event tahunan ini. Tanjungpinang, 1 Maret FSIGB 2022 1. Rida K Liamsi2. Husnizar Bapak Kadis Kebudayaan Kepri. CATATANPengumuman ini dipublikasikan pertama kalinya di Facebook/Rida K. Liamsi pada 1 Maret 2022.

festival sastra internasional gunung bintan